Jumat, 03 Desember 2010

Gaya Hidup Yang Baik

    Setiap orang pasti merindukan 'Better Life' (kehidupan yang lebih baik)! Dan, kehidupan yang lebih baik salah satunya ditopang oleh 'gaya hidup' kita sendiri.
    Pernahkah anda memperhatikan kehidupan seorang yang bekerja dalam bidang kesehatan pasti jika anda ajak bicara, pasti arah pembicaraan seputar atau berujung-pangkal tentang kesehatan; bergaul dengan seorang pedagang pasti bicara tentang 'untung' atau 'rugi' dan sebagainya. Inilah sebagian yang menggambarkan life style beraneka ragam orang sesuai dengan latar belakang profesi, dan sebagainya.
    Jika seseorang tidak memiliki 'gaya hidup yang baik' yang sesuai Firman Tuhan, maka sangat mustahil jika ia akan dapat dengan baik membangun dan mengalami kehidupan yang lebih baik (better life) sesuai Firman Tuhan.
    Ada seseorang yang mengatakan, "Let not words do the talking, but your action! Because action speaks louder than voices ! (janganlah kata-kata anda yang berkata-kata, melainkan tindakan anda. Karena tindakan berbicara lebih keras daripada suara anda!).
    Bercermin dari Amsal 3:27-31, kita akan menemukan 4 M sebagai ciri gaya hidup yang baik sesuai Firman Tuhan sebagai pondasi yang kuat dan benar untuk membangun dan mengalami kehidupan yang lebih baik:
    Pertama adalah MEMBERI (Amsal 3:27-28).Anda harus meyakinkan diri anda sendiri bahwa anda bisa menjadi berkat bagi orang lain! Dengan mengatakan kepada diri sendiri:"Saya adalah orang yang diberkati Tuhan maka saya akan memberkati orang lain", "Saya mempunyai sesuatu yang lebih", "Saya mempunyai lebih banyak", dengan keyakinan iman bahwa Tuhan sedang, akan dan selalu memberkati hidup kita! Hukum Ekonomi Dunia  (HKD) mengatakan 'semakin banyak keluar akan berkurang', tetapi Hukum Ekonomi Tuhan (HKT) mengatakan 'semakin banyak keluar maka akan bertambah' Kok bisa? Perhatikan Amsal 11:24 menegaskan bahwa 'ada orang suka memberi,tapi bertambah kaya..." (BIS). Jelas, berbicara memberi tidaklah harus pemahaman kita hanya memberi material! Bukan itu saja! Sesungguhnya apa yang ada di tangan kita, hati kita, pikiran kita, doa kita, mulut kita, kita bisa berikan kepada orang lain.  Misalnya, jika ada teman kita yang sedang sakit di rumah, kita bisa datang dan mendoakannya; kita memberikan doa kepada dia. Tetapi, jika anda memiliki uang dan ia sakit tidak memiliki untuk ke dokter setelah didoakan, anda sangat perlu memberi uang anda agar ia pergi ke dokter!
    Kedua,MEMIKIRKAN HAL YANG POSITIF (Amsal 3:29). Kuncinya adalah latihan! Apabila anda melatih pikiran anda selalu positif, maka tindakan anda juga akan menjadi positif juga!Rasul Paulus mengingatkan agar selalu, "isilah pikiranmu dengan hal-hal yang bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar..." (Fil.4:8, BIS).Jika seseorang setiap hari membaca bacaan yang pornografi, maka pikirannya akan sedlalu pornografi.  Tetapi, jika anda senantiasa membaca dan merenungkan Firman Tuhan, maka pikiran anda adalah selalu Firman Tuhan! Firman Tuhan merupakan sumber dari hal-hal yang POSITIF dan BENAR!Pikirkanlah Firman Tuhan dalam hidup anda.Pikirkan secara positif orang-orang di sekitar anda.Pikirkanlah secara positif pekerjaan anda, suami anda, atau isteri anda, mertua atau menantu, adik atau kakak,  .....setiap orang yang anda jumpai!
    Ketiga, MENGUCAPKAN KATA-KATA YANG POSITIF (Amsal 3:30). Ingat bahwa 'hati' adalah pusat kehidupan! Oleh karena itu mari terangi hati kita dengan Firman Tuhan dan gunakan hati kita tersebut untuk menilai bersama pikiran kita apa yang harus kita katakan adalah sesuatu yang positif sesuai Firman Tuhan. Lukas 6:45 menegaskan jika sumber (hati) kita baik, maka akan mengeluarkan hal-hal yang baik pula.Jangan pernah berkata-kata sesuatu yang negatif! Kata-kata yang positif merupakan perkataan iman, karena itu "jadilah sesuai imanmu!"
    Keempat, MENGUCAP SYUKUR (Amsal 3:31).Kwalitas terbaik dari ucapan syukur kita adalah saat kita bisa bersyukur kepada Tuhan walaupun kita dalam keadaan yang sebenarnya secara alamiah (manusiawi) sukar untuk bersyukur. Dalam keadaan kekurangan kita bisa bersyukur, terima kasih Tuhan karena kebaikanmu sampai hari ini aku bisa cukup! Atau saat alami kecelakaan kita bisa bersyukur, puji Tuhan hanya lecet kaki saja, jauh dari 'jantung' ini berkat perlindungan Tuhan! Bukankah mudah kita beryukur saat uang banyak, kita sehat, makanan berlimpah, prestasi baik, banyak teman atau sahabat, pekerjaan atau karier bagus dan sebagainya. Belajarlah untuk mengucap syukur dalam segala hal (1 Tes.5:18).
    Mari kita miliki gaya hidup yang MEMBERI, MEMIKIRKAN DAN MENGUCAPKAN HAL YANG POSITIF, serta MENGUCAPSYUKUR dalam segala keadaan hidup kita, maka kita akan dapat membangun dan mengalami BETTER LIFE! God bless you all! (pyew-Minggu 28 Nopember 2010)
 

Rabu, 17 November 2010

GEREJA DAN MISI

Apakah gereja kita sudah mengemban Amanat Agung Tuhan Yesus  sesuai dengan bunyi Matius 28:19-20?
Inilah yang menjadi perenungan Gembala Sidang dan mengajak segenap jemaat GSJA "Mercy For All Nations" dan setiap pembaca bisa memberi tanggapan atas tulisan yang bersumber dari Buku "“Mission for Every Church”.
Kiranya tulisan berikut menjadi berkat bagi Anda.

                                                            "GEREJA DAN MISI"


Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya dengan mengatakan "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu" (Yohanes 20:21). Dia menegaskan agar para murid dan pengikut-Nya melanjutkan pekerjaan yang telah Ia mulai. Sebagaimana Kristus telah diutus ke dunia oleh Bapa untuk "mencari dan menyelamatkan" mereka yang terhilang, secara tak langsung Ia juga mengutus gereja yang telah Ia dirikan untuk melakukan hal yang sama. Tuhan telah membuat gereja untuk menjadi saksi lewat perkataan dan perbuatan mereka kepada dunia.
Gereja adalah `yang terutus` untuk melanjutkan pekerjaan Yesus dalam mencari mereka yang terhilang sehingga mereka dapat diselamatkan dan turut serta dalam Kerajaan Surga. Ini, dalam kata lain, disebut sebagai pekerjaan misi. Misi adalah segalanya tentang gereja, orang- orang yang telah ditebus, yang dikirim atau diutus ke dunia untuk melaksanakannya. Gereja tidak dibuat untuk melakukan pekerjaan misi karena gereja itu sendiri adalah misi. Dengan kuasa Roh Kudus, gereja adalah alat dimana Kristus dapat melanjutkan pemenuhan misi- Nya. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8)

Amanat Agung
Selain dalam ayat-ayat yang disebutkan di atas, Amanat Agung tersebut juga tertulis di kitab Matius 28:18-20, Markus 16:15, dan Lukas 24:47. Tidaklah penting untuk mempersoalkan keyakinan bahwa ayat-ayat tersebut adalah 5 versi berbeda dari sebuah perintah yang diberikan satu kali. Karena keempat penulis Injil itu telah mengutip Amanat Agung, wajar jika kita menganggap bahwa Amanat Agung tersebut adalah sebuah bagian penting dari perintah yang diberikan Kristus yang telah bangkit kepada para murid sebelum Dia terangkat ke surga.
Mari kita membaca kembali Matius 28:18-20, versi Amanat Agung terpanjang dan yang paling sering dikutip: "Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Perlu dicatat bahwa perintah itu dimulai dengan pendeklarasian kebesaran kuasa Kristus dan kemudian diikuti kata "karena itu" yang berarti bahwa kuasa itulah yang menjadi dasar dari perintah untuk pergi, memuridkan, membaptis dan mengajar. Selanjutnya perintah itu pun ditutup dengan sebuah janji.
Dengan memberikan Amanat Agung, Yesus memberikan pada para murid-Nya perintah berkelanjutan untuk sepanjang masa dan segala tempat.
Dalam Perjanjian Baru, kita membaca bahwa gereja dengan penuh iman dan kuasa bersaksi pada orang-orang di seluruh daerah kekaisaran Romawi. Mereka terlibat dalam pekerjaan misi -- yakni mengirimkan orang-orang yang memenuhi syarat ke berbagai masyarakat di daerah dan budaya yang berbeda untuk mengabarkan dan menunjukkan kasih Kristus. Dengan melakukannya, Kerajaan Allah pun berkembang ke dalam jumlah yang mencengangkan.
Gereja dan Organisasi Misi Sebagai Mitra
Misi adalah tanggung jawab utama gereja. Meski demikian, akhir-akhir ini, sepertinya gereja telah memberikan tanggung jawab tersebut pada organisasi-organisasi misi yang mengambil peran besar dalam pengiriman misionaris.
Meski gereja harus memikul tanggung jawab utama dalam pengiriman misionaris, masih ada ruang untuk membina kerjasama yang baik dengan organisasi-organisasi misi dan organisasi pelayanan lainnya. Tidak ada gereja lokal yang benar-benar mengerti tentang kemungkinan situasi di suatu daerah misi yang terletak jauh dan begitu luas itu, dan organisasi misi di sini dapat membantu dengan segala pengetahuan dan pengalamannya. Bermodal fokus pada bidang dan pengalaman mereka, organisasi-organisasi misi telah mengembangkan pemahaman tersendiri mengenai suatu daerah misi tertentu, serta dapat memberikan bantuan dan fasilitas administratif untuk para pekerja. Dalam banyak kasus, organisasi misi telah lebih mempunyai pengalaman dengan "kebudayaan daerah sasaran", dan dapat membantu para misionaris pemula dalam hal pengurusan visa, pengetahuan bahasa, pemahaman budaya dan lainnya.

Mengapa Gereja Perlu Mengutus Misionaris?
+    Karena misi adalah hakikat alami dari Tuhan. Misi adalah hati, sifat dan perbuatan Tuhan. Suatu dorongan untuk menyemaikan sifat alamiah Tuhan, dan yang melambangkan segala pekerjaan-Nya. Bapa adalah Tuhan yang diutus (Yohanes 20:21). Dan Ia adalah Bapa yang karena kasih, mengutus Yesus untuk menjangkau dunia.
+   Karena misi sebagai sifat alamiah gereja. Tujuan dari gereja untuk menyebarkan Injil Kristus dan melebarkan Kerajaan Tuhan. Kegagalan dalam melakukan tugas ini sama dengan kegagalan tujuan utama yang semula dicanangkan Kristus ketika mendirikan gereja. Kita diperintahkan untuk "mengabarkan" Kabar Baik atau seperti dikatakan penulis lagu "beritakan kabar baik" (1Petrus 2:9; Yesaya 43:10,21).
+   Karena perintah Tuhan. Amanat Agung adalah perintah yang harus dituruti, bukan sekedar satu permintaan atau nasihat yang bisa tidak dituruti. John Stott menulis: "Gereja telah ada di bawah perintah. Tuhan yang telah bangkit telah menyuruh kita untuk pergi, berkhotbah, memuridkan dan itu telah cukup bagi kita."
Meski demikian, motivasi kita hendaknya bukan bersumber dari kepatuhan atas perintah yang kaku namun lebih dari kasih kita pada Yesus yang telah mengasihi para pendosa yang merindukan keselamatan. Harus bersumber dari hasrat kita yang menyala-nyala untuk melihat jiwa-jiwa datang pada Tuhan.

Siapa Yang Harus Diutus Gereja?
+   Mereka yang telah diselamatkan.
Sikap alami yang harus dimiliki mereka yang telah diselamatkan seharusnya adalah keinginan untuk membagikan sukacita yang telah mereka rasakan dalam Yesus. Gereja, oleh karenanya, harus mengatur, melatih, memperlengkapi dan menggerakkan anggotanya untuk ambil bagian dalam setiap aspek di dunia misi. Setiap orang Kristen memiliki bagian dalam tugas besar misi dan kita harus bertanya pada Tuhan dan diri sendiri tentang hal ini.
+   Mereka yang memenuhi syarat.
Setiap tugas tertentu memerlukan orang tertentu pula. Kita perlu mempertimbangkan talenta rohani tiap orang, selain juga latihan, kemampuan, dan apakah ia mampu bekerja baik dalam kelompok, dengan partner, atau sendirian. Normalnya, persyaratan bagi misionaris meliputi pelatihan Alkitab resmi selain juga pengalaman dalam melayani di gereja. Fisik yang prima, kondisi kejiwaan dan emosi yang sehat juga penting. (Catatan: dalam artian lain, calon misionaris yang terbaik adalah yang dengan rendah hati menyadari bahwa ketaatan adalah yang lebih penting dari segala `persyaratan` yang ia miliki.) Persyaratan lain tergantung pada jenis tujuan pelayanan dari tiap misionaris, terutama di negara yang aturan visanya membatasi jumlah pengunjung yang tak terlatih atau tak memenuhi syarat. Status perkawinan juga harus dipertimbangkan bagi misionaris untuk disesuaikan dengan jenis masyarakat dan bidang pelayanan yang akan ia lakukan di ladang misi. Pergi sebagai lajang atau pasangan menikah masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian sendiri.
Di daerah dengan budaya non-Kristen, misalnya, seorang misionaris wanita lajang mungkin hanya akan memiliki sedikit kesempatan untuk berbicara dengan pria, dan di banyak kasus, misionaris wanita juga harus lebih mempersiapkan diri untuk lebih banyak melayani wanita dan anak-anak. Di hampir kebanyakan situasi, pasangan misionaris yang menikah mungkin akan mendapati bahwa anak mereka pun dapat membantu dalam hal menjalin hubungan atau persahabatan. Di lain pihak, misionaris yang menikah juga harus meluangkan waktu untuk pasangan atau anaknya, yang karenanya akan membuatnya tak selalu siap sedia atau fleksibel.
Status lajang juga dapat disalahpahami di beberapa budaya dimana pria dan wanita menikah di usia muda. Bahkan ada juga budaya yang menganggap jika ada seseorang yang masih belum menikah di usia tertentu, pasti ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Hal-hal seperti ini dan lainnya harus dipahami terlebih dulu.
Mereka yang terpanggil.
Tuhan memanggil para misionaris. Tuhan pulalah yang menyatukan Paulus dan Barnabas dan bukannya pasangan lain yang mungkin memiliki kemampuan yang sama. Gereja di Antiokhia mengutus mereka karena menaati perintah Roh Kudus (Kisah Para Rasul 13).
Saat ini, Tuhan terus memanggil orang-orang tertentu untuk menjadi misionaris. Sebagai umat Tuhan, kita hendaknya tidak menahan namun bersedia melepaskan dan mendukung para hamba yang telah Ia utus untuk pelayanan tertentu.

Gereja Bertanggung Jawab Atas Mereka Yang Diutus
+   Dukungan rohani.
Gereja harus mengutus para misionaris dengan diiringi banyak doa dan puasa (Kisah Para Rasul 13). Beberapa gereja mengadakan "Ibadah Pengutusan" untuk para misionaris mereka di tengah ibadah raya sehingga seluruh jemaat dapat terlibat dalam mendoakan dan mengirimkan orang tersebut. Berdoa secara teratur dan sungguh- sungguh bagi misionaris kita harus menjadi prioritas utama. Kita tidak boleh, setelah mengirim misionaris, kemudian tak peduli lagi dengan keadaannya, dengan tidak banyak mendoakannya. "... jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu ...." (1Samuel 12:23)
+   Dukungan praktis.
Gereja harus mengutus misionaris dengan dukungan praktis. Hal ini meliputi dukungan keuangan, perhatian pribadi dan gembala lewat jalinan komunikasi yang teratur via surat atau telepon; dan menjenguk jika ada kesempatan.
Gereja hendaknya juga melihat apakah kebutuhan mendasar dan kebutuhan jasmani misionaris telah tercukupi. Hal ini meliputi makanan, pakaian, kebutuhan rumah tangga, transportasi, pendidikan anak-anak dan sebagainya. Seorang misionaris pernah bercerita betapa leganya ia ketika seseorang memberikan koper sebelum ia pergi. Hal itulah yang ia butuhkan pada saat itu karena ia mengalami kesulitan membawa barang-barangnya dalam tas kecil yang ia miliki.
Biaya yang dibutuhkan untuk mengirim misionaris memang tinggi, karenanya banyak gereja terhalang masalah dana ini. Namun, beberapa gereja masih dapat melakukannya dengan cara mengumpulkan sumber-sumber yang dimiliki untuk mendukung kebutuhan pekerjanya. Dana yang kurang tidak boleh menghalangi kita untuk menjadi gereja misi.

Kapan Gereja Melakukan Pengutusan?
+   Pada masa kemakmuran.
Bagi mereka yang telah diberkati lebihlah, harapan ini digantungkan. Gereja-gereja yang memiliki banyak sumber dana dan sumber daya hendaknya mau melakukan pengutusan dan dukungan bagi kegiatan misi.
+    Pada masa kesukaran.
Penderitaan bukanlah alasan untuk tidak terlibat dalam kegiatan misi. Seringkali saat gereja sedang sangat membutuhkan baik sumber daya manusia atau materi, mereka cenderung hanya akan memikirkan kebutuhannya sendiri. Namun Alkitab mengatakan bahwa seharusnya bukan ini yang dilakukan.
Kitab Wahyu mungkin ditulis pada masa penganiayaan gereja di bawah kekaisaran Romawi pada abad pertama. Walau demikian kita dapat melihat bahwa meski gereja sedang menderita, orang Kristen tetap mengemban tanggung jawabnya untuk menjadi kesaksian hidup untuk melaksanakan Firman Tuhan dan karya-karya-Nya di bumi.
Gereja di Makedonia sedang dalam ancaman hukuman dan kemiskinan ketika mereka dengan tulus mengirimkan bantuan keuangan pada Paulus. Bahkan mereka berkorban dengan "sukacita meluap". Mereka menganggap bahwa adalah kesempatan istimewa untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan Paulus dan rekan. (2Korintus 8:1-4).
(Tulisan di atas terjemahan dari Buku “Mission for Every Church” tulisan Jojo Manzano khusus pada bagian “The Church and Mission”, hal. 37-45, terbitan OMF Literatur Inc, Philippines, 1994).

Minggu, 14 November 2010

Semakin Semangat (S2)


Teks Alkitab: 1 Raja2 19: 1-8
Pendahuluan:
    Seseorang mengatakan kalimat ini kepada saya: “kehilangan uang adalah kehilangan yang banyak, kehilangan sahabat adalah kehilangan lebih banyak, dan kehilangan semangat adalah kehilangan segala-galanya”.
    Mungkin Anda pernah menonton sebuah drama seri dari Korea yang disiarkan oleh Indosiar. Dalam drama seri tersebut selalu diucapkan kata-kata: “semangat, semangat”.
Marilah kita belajar dari Firman Tuhan tentang Semakin Semangat.Mengapa?
A. Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya (1 Raja2 19:1-5a)
     “Kehilangan semangat” (discourage) artinya hilangnya kekuatan dan kemampuan  mental serta moral untuk  mengambil resiko, bertekun,
       dan menghadapi bahaya atau kesulitan hidup yang ditandai dengan melemahnya stamina dan minat terhadap sesuatu.
    1. Elia mengalami kehilangan semangat (1 Raja2 19:1-5a).
         a. Ia takut, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya-Ia takut dibunuh oleh Izebel-Elia pergi ke Bersyeba (ayat 3).
            - Elia meninggalkan pelayanannya!
            - Elia adalah nabi yang paling berani dan bersemangat berubah menjadi seorang yang takut dan kehilangan semangat.
               Pemberani berubah jadi Penakut!
-Elia yang disertai oleh Kuasa Tuhan baru saja mengalahkan peperangan iman dan membunuh 450 orang nabi Baal di Gunung
   Karmel (1 Raja2 18: 1-40) dan oleh kuasa Tuhan yang menyertainya ia berlari bisa mendahului Ahab yang menaiki kereta kudanya    
   (1 Raja2 18:41-46).
         b. Ia bersembunyi di padang gurun dari Izebel dan ingin mati, “Cukuplah itu! Sekarang ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini
             tidak lebih baik dari pada nenek moyangku” (ayat 4).
             - Alkitab BIS: 1 Raja2 19:3 berbunyi: “Elia menjadi takut, lalu lari supaya tidak dibunuh. Ia pergi dengan pelayannya ke Bersyeba di
               Yehuda. Di sana ia meninggalkan pelayannya itu, 1 Raja2 19:4,” lalu berjalan kaki ke padang gurun selama sehari dan berhenti di
                bawah sebuah pohon yang rindang. Di situ ia duduk dan ingin supaya mati saja. "Saya tidak tahan lagi, TUHAN," katanya kepada
                 TUHAN. "Ambillah nyawa saya. Saya tidak lebih baik dari leluhur saya!"
              ->Amsal 12:25 “Rasa khawatir mematahkan semangat, tetapi kata-kata ramah
                   membesarkan hati”. Khawatir akan dibuat sehingga Elia kehilangan semangat!
         c. Ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu (ayat 5)-tidak lakukan apa2  padahal masih  siang khan masih bisa pelayanan, bisa
             bekerja?
     2. Ada orang  yang merasa sudah bekerja keras siang malam tetapi seolah-olah tidak ada hasil yang sepadan/diharapkan sehingga
          kehilangan semangat untuk bekerja. Akhirnya ogah-ogahan dan bahkan berhenti dari pekerjaan
     3. Ada yang suka membandingkan diri dengan orang lain yang keadaannya  lebih baik dari dirinya sendiri sehingga merasa tidak ada apa-
         apanya lalu kehilangan semangat dalam hidupnya.
     4.Banyak orang yang kehilangan semangat karena terus-menerus menghadapi serangan-serangan perkataan-perkataan negatif dan tuduhan
        yang sangat memojokkan dan merusak, yang seolah-olah tidak pernah habis- habisnya.
     5. Banyak orang ketika mendengar diagnosa dokter bahwa ada penyakit ganas di tubuhnya, langsung hancur hatinya dan merasa seolah-
         olah seluruh dunianya sudah  berakhir. Semangat hidupnya hilang!
    6. Inilah realitanya dan jujur  kita sering mengalami kehilangan semangat. Contoh: kita kehilangan semangat untuk :
        1.datang ke gereja, dan pertemuan ibadah lainnya.               6. berdoa dan melayani Tuhan
        2. memberitakan Injil atau membawa jiwa bagi Tuhan         7. belajar
        3. membaca dan melakukan Firman Tuhan                           8. memberikan yang terbaik
        4. bekerja                                                                                9.menjalani hidup sehari-hari
        5. mempraktekkan hidup yang benar             
B. Banyak dampak positif atau keuntungan jika kita  semangat (1 Raja2 19:5b-8)
     1. Elia menemukan semangatnya kembali setelah ia dibangunkan 2 kali oleh malaikat serta makan dan minum yang disediakan oleh
         malaikat tsb (ayat 5b-7).
         - Elia keletihan/kelelahan setelah berperang melawan nabi Baal dan berlari mendahului Ahab naik kereta ke Yizreel (1 Raja2 18:46)
           akhirnya tidur!
     2. Elia sanggup melakukan perjalanan dari Bersyeba ke Gn Horeb 40 hari 40 malam-kuat berhari-hari (ayat 8).
     3. Semangat dapat menjaga kesehatan tubuh kita. “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
         tulang” ( Amsal 17:22).
         - Ada orang yang sakit parah berawal dari kehilangan semangat dalam hidupnya, bukan karena penyebab luar seperti virus atau kuasa
           kegelapan ( setan)!
         - Orang yang semangat jika sakit, maka ia akan cepat sembuh!
    4. Semangat dapat membuat kita bertahan dalam penderitaan. “Orang yang  bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa
        akan memulihkan semangat yang patah? (Amsal 18:14).
        - Kehilangan semangat membuat kita mudah putus asa dan kalah hadapi penderitaan, tantangan hidup, sakit-penyakit. 
   5. Semangat dapat menolong kita mencapai hasil maksimal atas apa yang kita kerjakan, “Tetapi kami terus membangun tembok sampai 
       setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati” (Nehemia 4:6).
       Terjemahan Alkitab  dalam BIS Neh 4:6 berbunyi: “Sementara itu kami terus memperbaiki tembok itu, dan tak lama kemudian seluruh
            tembok itu  selesai diperbaiki sampai setengah tinggi, sebab rakyat bekerja dengan penuh  semangat”.
         - Semangat akan membuat kita menjadi lebih berdedikasi dan bekerja dengan sepenuh hati memberikan seluruh kemampuan kita.
- Seorang yang memiliki semangat besar dan sedikit keterampilan akan lebih unggul daripada seorang yang memiliki keterampilan
   hebat namun tidak memiliki semangat.
C. Banyak cara yang Tuhan lakukan agar tetap kita semangat (1 Raja2 19:5-7)
     1. Elia menemukan semangat hidupnya kembali, semangat untuk bekerja, semangat untuk melayani Tuhan saat Tuhan mengutus
          malaikatNya untuk menjumpai dan membangunkan Elia (ayat 5-7).
         - Elia mendapatkan seorang yang baik mau mempedulikan hidupnya setelah sekian lama ia kesepian (ay. 10, 14).
         -> Tuhan bisa mengutus orang lain untuk mempedulikan dan menemani kita
     2. Elia menemukan semangatnya kembali setelah ia makan dan minum  2 kali dilayani oleh malaikat yang diutus Tuhan (ayat 6,8).
         - Elia lapar sehingga lemah badannya, demontrasi kepada Tuhan, tapi saat kenyang
            ia diam dan kembali bersemangat!
         - Tuhan bisa melakukan mujizatNya untuk menolong kita ! Jadilah saluran berkatNya untuk mempedulikan orang lain juga yang sedang
             alami kesulitan hal ini.
         Kuncinya:  “Carilah Tuhan maka kita akan mendapatkan hidup” HIDUP penuh semangat! Tuhan memberikan SEMANGAT yang
                            BARU!
     Yesaya 50:4:” Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat
baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
    Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk tidak kehilangan semangat sekalipun begitu banyak kesukaran, tantangan, kesulitan tetapi janganlah menyerah melainkan teruslah bersemangat.
    Marilah kita berkomitmen kepada Tuhan untuk tetap terus bersemangat dan peduli situasi apapun yang sedang kita hadapi hari ini.
    Roma 12:11 (BIS):” Bekerjalah dengan rajin. Jangan malas. Bekerjalah untuk Tuhan dengan semangat dari Roh Allah”.
    Jadilah seorang yang antusias. Kata enthusiasm berasal dari bahasa Yunani en dan theos. en  : di dalam; theos : Allah mereka yang berada di dalam Allah dan Allah di dalam mereka pasti memiliki dan memberikan semangat.
LAGU PENUTUP: “kekuatan dihidupku, kudapat dalam YESUS”
Outline khotbah Pdt.Yusuf Eko W di Ibadah Raya Pagi GSJA Isa Almasih Legok,Tangerang Minggu, 14 Nopember 2010

Selasa, 09 November 2010

SUASANA "TERTAWA ITU SEHAT" DALAM KELUARGA

    Di dalam sebuah keluarga terdengar gemuruh tawa ria, entah karena ada yang berlaku seolah-olah dirinya adalah orang yang sedang diceritakan, atau sedang memperagakan perdebatan kecil yang baru dilihat atau dialaminya atau sekedar menyampaikan cerita ringan pada waktu makan bersama.
    Bagaimanakah dengan keadaan di rumah Anda? Apakah humor dan rasa senang tertawa merupakan salah satu dari keterampilan dan sikap yang penting yang akan dipelajari anak-anak Anda dari Anda? Tidak banyak hal lain yang lebih unggul yang dapat membuat orang menjadi sehat selain daripada tertawa.  Sesungguhnya, sebagaimana yang dikatakan oleh Amsal sejak dahulu kala: "Hati yang gembira adalah obat yang manjur" (Amsal 17:22).  
    Mengapa bisa demikian?
   Karena tertawa merangsang peredaran darah, menstabilkan tekanan darah, meningkatkan pemberian oksigen pada darah, memperlancar pencernaan, dan memijat organ-organ tubuh yang penting.  Bahkan akhir-akhir ini telah terbukti bahwa tertawa itu menolong tubuh untuk mengatasi rasa nyeri yang kronis.
    Tertawa juga merupakan obat yang hebat untuk kerohanian.  Tertawa itu juga meninggalkan kesenangan seseorang untuk terus hidup, mengurangi stres, dan memperlancar hubungan antar pribadi, yaitu orang tua dengan anak, suami dengan isteri dan sebaliknya, serta kakak dengan adik. Entah Anda menganggap diri Anda seorang yang suka melucu atau tidak, Anda selalu dapat memanfaatkan senyuman dan sikap jenaka untuk kebaikan keluarga Anda.
    Selain hal di atas,apa manfaat lain kita menciptakan suasana humor atau pola 'tertawa itu sehat' dalam keluarga?
    Pertama, rasa humor  juga menolong para orang tua yang dengan teliti memikirkan bagaimana perasaan anak-anaknya untuk "memperkenankan anak-anak berlaku sebagai anak-anak". Berlaku sebagai anak-anak merupakan suatu hal yang membuat hati anak-anak menjadi nyaman dan anak-anak bisa berekpresi sebagai anak-anak.
    Kedua, gelak tertawa dapat menyegarkan semangat manusia, terutama pada saat-saat krisis dan dalam keadaan emosi yang sangat berat. Perlu sekali terbangunnya hubungan keakraban yang dipenuhi dengan canda di antara orang tua dan anak.
    Ketiga, tidak ada hal lain yang dapat menghilangkan ketegangan dan menetralkan keadaan di tengah konflik selain daripada suatu babak yang diisi dengan gelak tertawa. Konfrontasi dapat diredakan dan kemarahan dapat disejukkan oleh sedikit suasa canda tawa.
    Disinilah orang tua harus menjadi teladan pola hidup 'tertawa itu sehat' dalam hubungan suami-isteri dalam keluarganya sehingga anak-anaknya pun akan mengikutinya. Jangan terus-menerus membangun suasana yang 'tegang' atau 'menekan' tetapi biasakanlah ada lelucon-lelucon yang muncul dan canda tawa dalam kebersamaan yang merekatkan hubungan satu dengan yang lain.
    Masa anak-anak tanpa gelak tertawa pasti akan merupakan cerita yang suram.  Gelak tertawa itu obat yang manjur-dan dalam hal ini Anda sebagai orang tua dapat menjadi dokter keluarga Anda!

Sabtu, 23 Oktober 2010

SEORANG PENUMBUH MANUSIA


MENTOR ADALAH SEORANG PENUMBUH MANUSIA
Oleh: Helen Lowerie Marshall


Ia adalah orang yang bertangan dingin
dalam menangani orang-orang lain.
Ia mau mendengarkan kesusahan-kesusahan mereka,
ia akan ikut tertawa mendengar lelucon-lelucon mereka.
Entah bagaimana mereka bisa tahu bahwa perhatiannya
 adalah murni dan benar,
dan Anda akan melihat dengan mata kepala sendiri mereka bertumbuh satu atau dua inci,
Anda akan melihat wajah-wajah mereka berseri-seri
dengan senyum kegembiraan yang meluap-luap.
Anda tahu bahwa mereka sudah menemukan secercah harapan
 yang bisa menghilangkan rasa takut mereka;
Anda tahu bahwa ia sudha menaburkan benih-benih iman
dan menaburi mereka dengan kasih,
dan membuat mereka merasakan kehadiran Tuhan di atas yang baik.
Ia membersihkan semua rumput lalang keragu-raguan
dan rasa takut, kebencian dan keserakahan
dan memberi mereka kesempatan untuk menghirup nafas.
Ia tampak merasakan setiap kebutuhan mereka.
Ia merwat mereka dengan puji-pujian atas
hal-hal baik yang sudha mereka lakukan
dan melatih mereka untuk memandang ke atas
dan untuk berdiri tegak di tempat yang baik.
Ia agaknya bertangan dingin
seperti petani dengan tanahnya-
tetapi pekerjaannya adalah menumbuhkan manusia
agar menjadi serupa dengan gambaran Allahnya.

Sumber:  “Mentoring” tulisan Tim Elmore terbitan Metanoia Jakarta, 2007, hal. 13-14.

Minggu, 26 September 2010

Kebutuhan Pekerjaan Tuhan

Filipi 4:19, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus" menjadi salah satu ayat pendorong keyakinan iman bahwasannya Allah yang memiliki pekerjaanNya dan akan memenuhi segala kebutuhan pekerjaan Tuhan tersebut.
Salah satu sarana yang Allah bisa pakai untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan Tuhan ini adalah melalui pemberian persembahan dan sumbangan/donasi dari jemaat dan donatur yang dipakai Tuhan untuk menjadia saluran berkatNya.
GSJA CitraRaya memiliki kebutuhan sebesar Rp. 30,000,000,- (Tiga puluh juta rupiah) guna pengadaan sarana-fasilitas ibadah-pelayanan agar lebih efektif dan efisien bagi kemuliaan Tuhan antara lain: pengadaan 1 unit mixer, 1 set sound speaker, 1 unit gitar bass elektrik, 1 set drum, 10 unit kursi, biaya renovasi kamar mandi (toilet), biaya menaikkan daya listrik gereja, dan pengecatan ruang ibadah.
GSJA CitraRaya telah membuka perintisan gereja baru di Perum.Taman Cisoka, Kab.Tangerang yang mengalami perkembangan memiliki kebutuhan sebesar Rp. 20,000,000,- (Dua puluh juta rupiah) untuk pengadaan 1 unit keyboard, salon speaker, 2 unit microphone dan 30 unit kursi.
Jika Bapak/Ibu/Sdr terbeban dan bermaksud membantu dalam hal pendanaan pengadaan fasilitas tersebut bisa mengirimkan melalui Bank CIMB Niaga CitraRaya a/n Gereja Sidang Jemaat Allah CitraRaya No.Rek.931-01-00032-00-8.
Panitia Pembangunan dan Misi GSJA CitraRaya juga menerima bantuan barang/material kebutuhan di atas.
Jika Bapak/Ibu/Sdr telah memberikan bantuan mohon menyampaikan informasi via SMS kepada Pdt.Y.Eko Widiarto HP.0816 1439 177.
Terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr, Tuhan pasti memberkati!

Rabu, 08 September 2010

HIDUP SEHAT

Ada pepatah yang mengatakan, "di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat". Tetapi, ada orang yang kelihatannya sehat fisiknya tetapi jiwanya tidak sehat, misalnya seperti orang 'crazy' atau gila.
Seharusnya memang jika orang dikatakan SEHAT berarti sehat luar dalam artinya jasmani dan rohaninya, atau tubuh dan jiwanya, serta roh-nya juga.
Tuhan Yesus sangat peduli dengan kesehatan kita.  Dalam pelbagai pelayanannya banyak dihiasi dengan pelayanan kesembuhan (Healing Ministry) atau pelayanan holistik kesehatan seperti apa yang dijelaskan dalam Yohanes 6:2, "Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit". Jelas, kita sependapat orang sakit kebutuhannya sembuh alias SEHAT!
Bahkan dalam Yohanes 4:46-54, melalui ucapan-Nya, "Pergilah, anakmu hidup!" seorang anak pegawai istana yang sakit hampir mati menjadi sembuh. Dan, Yohanes 5:1-18, orang lumpuh dekat kolam Betesda disembuhkan oleh-Nya sehingga bisa berjalan kembali.
Alkitab tidak mencatat bahwa Yesus sendiri batuk, pilek, atau sakit lainnya artinya Yesus adalah contoh manusia yang SEHAT! Yesus bisa menjaga kesehatan tubuhnya.
Inilah pentingnya kita belajar dari teladan kehidupan Yesus bukan hanya kesalehan-Nya, pelajaran-Nya,pengorbanan-Nya, termasuk juga kita meneladani bahwa Ia menjaga kehidupan-Nya agar tetap sehat.
Mengapa kita harus menjaga agar kita tetap sehat?
Pertama, karena sakit penyakit merupakan bahaya yang mengancam di sekitar kita!
Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa prosentasi usia yang sering mengalamu alergi makanan atau sakit karena keracunan makanan adalah 2-2,5 % dewasa dan 6-8 % anak-anak. Juga, kematian karena mengidap sakit/penyakit tercatat hingga 1,8 juta jiwa. Jelas, ini merupakan angka yang signifikan. 
Di negara kita DBD (Demam Berdarah Dengue), Flu Burung, Busung Lapar dan lainnya sempat disebut sebagai bencana nasional artinya mayoritas diidap oleh masyarakat kita.
Terkadang kita kurang menyadari bahwa penyebab penyakit bukan saja dosa atau kuasa kegelapan, melainkan juga bisa karena virus, bakteri, bahan kimia, lingkungan yang kotor, sampah, rumah yang kotor, saluran air kotor, makanan, minum (atau minuman), obat-obatan, dan sebagainya.
Profesor John Miller di Amerika Serikat menyatakan pendapat dari hasil penelitiannya bahwa "minum es teh dapat menyebabkan sakit prostat (ginjal)". Dan,kecenderungan pria mulai usia 40 tahun terkenan prostat.
Ketika kita keluar dari rumah kita wabah penyakit mengancam kita! Tapi jangan takut! selain Tuhan juga Imanuel, Tuhan yang menyertai kita. Berkat kita menjaga hidup kita tetap sehat maka pasti kita sehat.
Kedua, Karena lebih mencegah daripada mengobati.
Mencegah itu lebih ringan dan murah, tetapi mengobati itu berat dan mahal harganya. Contohnya, seorang wanita yang sakit pendarahan 12 tahun lamanya, telah menghabiskan uang dan hartanya untuk berobat, tetapi malah semakin memburuk keadaannya (Markus 5:25-26).
Sangat penting kita mencegah agar tubuh kita tidak sakit. Ada beberapa tips pribadi yang bisa dilakukan antara lain: istirahat dengan waktu yang cukup, makan minum yang sehat, seimbang dan bergizi, menjaga kebersihan tubuh misalnya mandi, bagus juga jika menyisihkan keuangannya untuk membeli vitamin atau suplemen, serta biasakan olahraga ringan misalnya: joging, lari, jalan dan sebagainya.
Ketika, Karena jika sakit sudah pasti kebutuhannya sembuh atau sehat.
Dalam keadaan 'emergency' seperti ini ingatlah kita harus datang kepada Tuhan Yesus, Sang Penyembuh yang Ajaib itu dan Ialah 'Air Sumber Hidup' kita (Yohanes 7:37-39).  Bartimeus yang buta memanggil nama Yesus dan menjadi melek kembali, wanita sakit pendaharan 12 tahun menjamah ujung jubah-Nya dan berhenti pendarahannya, demikianlah kita harus datang pada-Nya dengan iman kesembuhan atau kesehatan.
Percayalah bahwa sesungguhnya kesembuhan atau kesehatan telah menjadi bagian dalam hidup kita dan inilah bagian berkat dari pengorbanan-Nya di atas salib, "dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh" (Yesaya 53:5) sebab, "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita" (Matius 8:17).
Jika Anda sedang mengalami sakit percayalah bahwa Anda hanya tinggal mengalami kesembuhan atau kesehatan dari Tuhan ketika Anda datang dan percaya meminta kesehatan itu.
Tetaplah jaga kesehatan agar kesempatan waktu terbaik Tuhan berikan bagi kita sekarang ini, kita bisa gunakan untuk memuliakan Tuhan lebih maksimal, bekerja maksimal dan melayani maksimal!
Tuhan melimpahkan berkat-Nya bagi Anda!

Selasa, 31 Agustus 2010

Gereja Rumahku dan Gereja Keluargaku

    Gereja dapat diibaratkan sebagai sebuah keluarga dan sebuah keluarga tentunya memiliki rumah. Sebuah keluarga yang baik pastinya akan tinggal bersama dalam sebuah rumah yang baik pula. Disinilah akan terjalin persekutuan yang manis dan  kuat dimana Kristus-lah yang menjadi Gembala Agungnya. 
    1 Korintus 11:26, "Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, smabil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertamakalinya disebut Kristen".  Inilah contoh kebersamaan yang telah diteladankan sejak zaman dulu.  Kelompok orang percaya tidak terkotak-kotak dalam 'denominasi' atau 'latar belakang' yang berbeda. Meskipun  mereka berbeda satu dengan lainnya, mereka adalah satu kesatuan dalam tubuh Kristus.
    Rumah sebagai tempat tinggal, untuk berbagi kasih, menikmati persekutuan yang manis dan bertumbuh bersama-sama yang terbaik yang Tuhan berikan adalah GSJA CitraRaya  dan setiap orang percaya merupakan bagian dari keluarga GSJA CitraRaya.
    Marilah bertumbuh bersama dan bersaksi bagi Tuhan bagi dunia ini dalam wadah GSJA CitraRaya. Kiranya GSJA CitraRaya akan menjadi "Rumah Idaman" dan "Keluarga Harapan" yang diberkati bagi setiap orang percaya !

Selasa, 13 Juli 2010

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS IBADAH

GSJA CitraRaya yang digembalakan oleh Pdt.Yusuf Eko Widiarto akan memasuki usia 3 tahun pelayanannya yang memuridkan 85 orang dewasa dan 45 anak-anak, juga membina 'kelompok fokus' yang belum datang ke gereja 35 orang dewasa dan 25 anak masih dalam kelompok kecil "Komunitas TOP:Temu Orang Percaya" kini sedang membutuhkan dana pengembangan pengadaan fasilitas ibadah antara lain: drum, gitar dan bass elektric, soundsystem dan 2 unit AC dengan total kebutuhan dana sebesar Rp.25,000,000,- dan sekarang ini telah memiliki dana sebesar Rp.3,000,000,- sehingga masih kekurangan dana sebesar Rp.22,000,000,-(Duapuluh dua juta rupiah).
Jika Bapak/Ibu/Sdr terbeban dan bermaksud membantu dalam pendanaan ini bisa mengirimkan bantuan via Rekening BRI Unit Cikupa a/c 0921-01-004597-50-2 a/n Gereja Sidang Jemaat Allah CitraRaya. Mohon konfirmasi bantuan dana tersebut kepada Pdt.Yusuf Eko Widiarto HP.08161439177, 081281217175, (021) 93585600 atau Ibu Erliana, HP. (021) 95538846, 087889003604.
Tuhan melimpahkan berkatNya bagi Bapak/Ibu/Sdr!

Minggu, 23 Mei 2010

Selamat Datang di Blog GSJA CitraRaya, Tangerang

Selamat Datang di blog  GSJA CitraRaya, Tangerang!
Kami menyambut Anda dengan gembira untuk bergabung dalam blog ini, dimana blog ini merupakann saranan komunikasi dan informasi bagi keluarga dan sahabat GSJA CitraRaya, Tangerang.
Kami juga mengharapkan input dari Anda, bisa berupa artikel, kesaksian, photo kegiatan, cerita humor, ilustrasi, atau ringkasan renungan Firman Tuhan yang bertujuan untuk sharing dan membangun iman kita bersama. Input atau kontribusi data, kesaksian, dll tersebut bisa dikirimkan via email kami: citrarayaog@gmail.com atau gsjacitraraya@yahoo.com.
Jika Anda bermaksud mendukung pelayanan GSJA CitraRaya dalam hal keuangan persembahan bisa ditransfer ke Rekening Bank: BRI Unit Cikupa A/C  0921-01-004597-50-2 a.n Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) CitraRaya.
Kiranya Anda diberkati oleh blog GSJA CitraRaya ini. God bless you!

Selasa, 11 Mei 2010

BERFUNGSI DENGAN BENAR

     Salam sejahtera dalam Kristus!

     Bagaimana caranya supaya Gereja dapat berfungsi dengan benar? Untuk itu, Gereja memerlukan pemimpin-pemimpin yang benar.  Pemimpin yang benar adalah pemimpin yang mampu melayani segala lapisan masyarakat dan menyumbangkan sesuatu yang positif bagi semua kalangan. Ia tidak akan bersifat agresif dan menghakimi, tetapi asertif (memiliki atau menunjukkan keyakinan positif) dan mampu menghargai kebaikan di dalam diri orang lain.. Pemimpin yang benar akan mengembangkan anak buahnya sehingga mereka menjadi cerdas dan bertumbuh.
    Selain itu, seperti dinyatakan Kisah Para Rasul 2:47, "Mereka disukai semua orang dan tiap-tiap hari TUHAN menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan", Gereja pun perlu membangun dirinya sendiri citra diri yang menarik dan disukai oleh manusia dan TUHAN. Untuk itu diperlukan etika.
    Kisah Para Rasul 3:1 disebutkan, "Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah". Itu artinya, Gereja beriktu semua jemaatnya perlu berdisiplin, karena hal itu akan melahirkan motivasi dan ketekunan yang benar.
    Agar dapat berfungsi dengan benar, Gereja harus peduli dan bertanggung jawab pada sesama manusia, seperti halnya Petrus dan Yohanes yang mempedulikan pengemis yang berada di dekat pintu gerbang Bait Allah.  Kepedulian dan tanggung jawab itu tidak hanya diwujudkan dalam doa dan pengharapan, tetapi juga dalam tindakan nyata yang menyertainya.  Inilah hal-hal yang akan membuat Gereja berfungsi dengan benar.
    Sudahkah Anda menjadi "Gereja" yang berfungsi dengan benar???????


Sekilas Tentang GSJA CitraRaya

GSJA CitraRaya, Tangerang adalah salah satu anggota dari Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah di Indonesia yang didirikan pada tanggal 14 Pebruari 2007 oleh Pdt.Yusuf Eko Widiarto dengan memulai ibadah di rumah, lalu berpindah dengan menyewa 1 unit ruko di City Market Blok T.02 No.27, ruko 2 lantai, dimana Ibadah Raya Minggu diadakan dilantai 2 sedangkan Ibadah Raya Anak di lantai 1 dalam waktu bersamaan, Perumahan CitraRaya dan akhirnya pada tanggal 1 Januari 2009 menempati "Gedung Gereja" yang baru yaitu Ruko Griya Arsa Blok I 10 No.67&75, 3 1/2 lantai, dimana ruang utama ibadah terdapat di lantai 2 dapat menampung 150 orang.Kini, memasuki usia dua tahun pelayanan, GSJA CitraRaya yang bernama lengkap: GSJA "Mercy For All Nations" (MFAN)CitraRaya, Tangerang memuridkan 100 orang dewasa dan 50 anak-anak yang aktif beribadah, juga 10 keluarga dan 20 anak-anak dalam 'pemuridan khusus', serta telah membuka dua cabang yaitu MFAN Tigaraksa membina 15 orang dewasa dan 10 anak-anak dan MFAN Taman Adiyasa memuridkan 25 orang dewasa dan 12 anak-anak.